Kamis, 25 Juni 2009

Dampak Kelangkaan Minyak Tanah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun ini berbagai masalah menimpa Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini saya mengambil contoh kenaikan dan kelangkaan minyak tanah. Peristiwa ini sungguh sangat meresahkan masyrakat tingkat menengah kebawah, ini disebabkan 90% masyarakat Indonesia pengguna minyak tanah.
Kenaikan harga minyak tanah ini dikarenakan kenaikan harga minyak dunia yang sangat tinggi. Sehingga begitu banyak dampak yang timbul akibat kenaikan minyak dunia ini. Contohnya kenaikan tarif transportasi, kenaikan harg abahan pokok pangan (beras, gula, sayur-sayuran, dll). Tidak hanya Negara Indonesia yang terkena dampaknya, melainkan negara-negara lainnya di dunia.
Kenaikan minyak tanah ini diawali sekitar bulan Juli-Agustus. Dari harga Rp2.500,-/liter naik hingga Rp4000,-/liter. Sampai dengan Juli 2008, konversi minyak tanah baru mencapai 30% dari target 1 juta kiloliter. Apabila bisa dipercepat, berarti mengurangi konsumsi minyak tanah, karena konsumsi minyak tanah adalah yang paling besar.
Memperkirakan harga minyak mentah selama 2009 akan mengalami penurunan. Namun penurunan itu akan tidak berati akibat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), sehingga dampak kerancangan anggaran dan pendapatan negara (RAPBN) 2009 tidak cukup signifikan. Pemerintah tidak menutup semua kemungkinan yang ada setelah minyak dunia turun dari level tertinggi 147 dolar AS pada Juli lalu menjadi 70 dolarAS saat ini.
Hidayat (ketua umum Kamar Dagang dan industri) mengatakan kelompok yang paling terkena dampak kenaikan harga BBM adalah masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dan produsen skala menengah dan kecil serta sektor transportasi. Karena itu, dia menegaskan pemerintah harus berhati-hati menentukan besar kenaikan karena akan terjadi penurunan daya beli yang sangat besar, selain itu juga harus diwaspadai jangan terjadi gejolak harga yang berlebihan dengan kenaikan harga BBM tersebut.
Mengenai harga minyak tanah, pemerintah sepakat untuk dipertahankan Rp 2.500,-/liter. Jika harga minyak tanah diturunkan, program konversi ke elpiji akan terganjal dan permintaan terhadap komoditas tersebut akan meningkat. Sementara itu, pengamat ekonomi dari Econit Hendri Saparani menyatakan dengan penurunan harga BBM bersubsidi kali ini, biaya transportasi dan kebutuhan pokok tetap sulit diturukan.

B. Masalah
1. Apa penyebab kenaikan dan kelangkaan minyak tanah?
2. Dampak apa sajakah yang timbul akibat kenaikan dan kelangkaan minyak tanah ini?
3. Bagaimana tindakan pemerintah untuk menanggulanginya?

C. Tujuan
1. Mendiskripsikan kenaikan dan kelangkaan minyak tanah,
2. Mendiskripsikan masalah yang timbul akibat kenaikan dan kelangkaan minyak tanah.
3. Untuk mengetahui tinkan pemerintah untuk menaggulangi,


PEMBAHASAN

A. Penyebab Kenaikan dan Kelangkaan Minyak Tanah
Memperkirakan harga minyak mentah selama 2009 akan mengalami penurunan. Namun penurunan itu akan tidak berarti akibat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), sehingga dampak kerancangan anggaran dan pendapatan negara (RAPBN) 2009 tidak cukup signifikan. ”asumsi harga minyak memang bisa ditekankarena harga kan memang turun. Tapi ini akan terkompensasi oleh konsumsi yang tinggi”, kata Kepala BKF Depkeu Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa (12/8). Menurut dia, jika konsumsi BBM bersubsidi dapat ditekan sehingga banyak mencapai sekitar 38,9 juta kiloliter pada 2009, maka pemerintah akan mendapatkan tambahan pendapatan yang signifikan. Upaya untuk mengerem peningkatan konsumsi BBM bersubsidi, salah satunya adalah dengan melanjutkan program konversi energi dari BBM, terutama minyak tanha ke gas elpiji.
Sampai dengan Juli 2008, konversi minyak tanah baru mencapai 30% dari target 1 juta kiloliter. Kalau bisa dipercepat, berarti akan mengurangi konsumsi minyak tanah. Ini karena yang paling besar subsidinya adalh minyak tanah, upaya meneruskan program konversi itu, antara lain dengan penyediaan tabung gas dan sosialisasi yang lebih cepat.
Terkait dengan anggaran untuk subisidi, APBNP 2008 mengalokasikan dana sebesar Rp 234,41 triliun. Ini terdiri dari subsidi BBM sebesar Rp 126,82 triliun, subsidi listrik Rp 60,29 triliun, subsidi pangan Rp 8,59 triliun, subsidi pupuk Rp 7,81 triliun, subsidi benih Rp 2,15 triliun, public service obligation (PSO) Rp 1,73 triliun, subsidi bunga kredit programRp 2,15 triliun, subsidi minyak goreng melalui operasi pasar Rp 500 miliar, subsidi kedelai Rp 500 miliar, dan subsidi pajak Rp 25 triliun. Subsidi BBM sebesar Rp 126,82 triliun didasarkan pada parameter perhitungan volume premium 16,98 juta kiloliter, minyak tanah 7,56 juta kiloliter, minyak disel atau solar 11 juta kiloliter, volume minyak tanah dikonversi ke elpiji sebesar 2,01 juta kiloliter, dan alpha sebesar 9%.
”Karena itu masyarakat bisa berharap harga solar dan minyak tanah dapat diturunkan, asalkan harga minyak dunia stabil pada kisaran 60 dolar AS per barel,” kata Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzzeta. Selain itu pemerintah tidak menutup kemungkinan yang ada setelah harga minyak dunia turun dari level tertinggi 147 dolar AS pada Juli lalu menjadi dibawah 70 dolar AS saat ini.
Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2008 kemungkinan akan mengejutkan. Ini mengingat banyaknya pengamat mapun ekonomi yang memprediksikan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi pad Mei 2008 lalu.
Kebanyakan orang melihat negatif kenaikan harga BBM. Tetapi yang jarang direnungkan adalah bahwa dampak kenaikan harga BBM dominannya pada bulan Juni, padahal kuartal itu adalah bulan April, Mei, dan Juni. Suasana pada April dan Mei, sedangkan pada saat itu harga BBM normal tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Namun, pemerntah diminta menaikkan harga BBM secara bertahap, tidak sekaligus mencapai 30%. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Thomas Darmawan, Selasa (6/5).

B. Dampak yang Timbul Akibat Kenaikan Minyak Tanah
Dalam hal ini kelompok yang paling terkena dampak kenaikkan harga BBM adalah masyarakat berpengahasilan menengah kebawah dan produsen skala menengah dan kecil serta sektor transportasi. Tetapi pemerintah juga harus berhati-hati menentukan besaran kenaikan karena agar tidak terjadi penurunan daya beli yang sangat besar. Dan pemerintah juga harus waspada agar tidak terjadi gejolak harga yang berlebihan dengan kenaikan harga BBM tersebut. Pemerintah juga harus segera memberikan kepastian masyarakat dan dunia usaha. Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang dapat menyebabkan pelaku usaha bertindak seenaknya dalam menaikkan harga barang seiring dengan kenaikkan harga BBM tersebut.
Selain masyarakat menengah kebawah yang mengalami dampak kenaikkan ini, sektor distribusi dan transportasi merupakan yang paling terpukul dengan akibat kenaikkan harga BBM tersebut. Namun faktanya, banyak daerah-daerah yang menerapkan retribusi antar daerah untuk pengiriman barang dan hasil-hasil pertanian. Selain itu mereka juga meminta pungli dan retribusi di sektor transportasi dihapuskan, karena itu menjadi beban biaya bagi pelaku usaha. Mereka juga meminta agar UKM disubsidi pemerintah, terutama dengan pengalihan minyak tanah ke gas. Pertamina diminta tidak menaikkan harga gas karena akan menyulitkan UKM dan mendistribusikan kompor gas untuk konversi kepada semua usaha mikro.
Sementara itu ekonom Tim Indonesia Bangkit Hamonangan Ritonga menyatakan pemerintah harus mengantisipasi dampak kenaikkan harga BBM sebesar 25-30 persen bagi penduduk miskin. Pasalnya, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) hanya membantu penduduk miskin selama BLT tersebut diberikan, setelah itu penduduk miskin tersebut menjdi semakin terpuruk. ”Kenaikan BBM sebesar 30% memang dampaknya tidak terlalu besar bagi penduduk miskin penerima BLT, ” kata Hamonangan. Jika melihat skema BLT yang akan disiapkan pemerintah yang memberikan setiap rumah tangga miskin Rp 100.000,- setiap bulan, penduduk miskin yang memiliki empat anggota keluarga justru diuntungkan karena bantuan yang diberikan lebih besar dari kenaikkan harga barang akibat inflasi.
Tetapi dalam hal ini yang paling penting pemerintah dapat memastikan data penerima BLT bisa akurat sehingga tidak salah sasaran. Data penduduk miskin 2005 sudah tidak relevan sehingga harus ada data ulang penduduk miskin. Pemerintah harus serius melaksanakn program nasional pemberdayaan masyarakat dengan dana 52 triliun rupiah. Jangan sampai program itu dilakukan setengah-setengah karena ini sangat penting untk menggerakkan perekonomian pedesaan.
Menteri Pereknomian Boediono mengatakan pemerintah memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di dalam negeri secara terbatas. Namun berapa besar dan kapan harga BBM akan dinaikkan belum dipastikan. Kebijakan yang akan dilakukan pemerintah ini dalam rangka untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang membuthkan, terutama golongan masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin.
Kenaikan BBM bersubsidi secara terbatas yang dimaksud merupakan bagian dari 1 paket yang terdiri dari 3 elemen, yaitu penghematan secara total, kenaikan beberapa harga BBM bersubsidi secara terbatas, dan kompensasi kepada mereka yang mengalami kehidupan yang berat dibandingkan dengan income mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin. Tujuannya adalah untuk mengamankan APBN 2008 dan APBN 2009. Dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi ini, pemerintah tetap akan menjaga defisit dibawah 2%, dan defisit harus tetap dijaga.
Rencana kenaikan BBM bersubsidi ini merupakan sinyal pemerintah kepada seluruh pelaku ekonomi bahwa kenaikan ini masih dalam batas yang bisa ditanggung masyarakat dan dan pelaku ekonomi. Kedua, dari sisi waktu supaya tidak menimbulkan erosi terhadap kepercayaan atau menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan.

C. Tindakan-tindakan Pemerintah Untuk Menaggulangi Kenaikan Minyak Tanah
Pemerintah juga tengah menyiapkan program kompensasi untuk masyarakat miskin, setelah kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi diambil. Salah satu program yang akan diambil adalah Bantuan Tunai Langsung (BLT). Namun banyak pengamat menyatakan program tersebut memiliki banyak kelemahan. Mungkin pemerintah mempertimbangkan bagaimana daya mereka (penduduk miskin) yang sudah sedemikian rendah tersebut dibantu BLT.
Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz mengatakan jika pemerintah menggunakan skenario kenaikan harga BBM 28,7 persen pada 1 Juni, akan dihemat hingga Rp 25 triliun. ”Sebagaian dialokasikan untuk BLT Rp 11,5 triliun dan Rp 8,4 triliun untuk mengurangi defisit dari 2,1 persen PDB (Produk Domestik Bruto) menjadi 1,9 persen,” kata Harry.
Namun, Harry menyatakan agar defisit tetap berada di posisi 2,1 persen PDB. Dengan demikian dana Rp 8,4 triliun bisa digunakan program-program padat karya. Salah satu simulasi kenaikan harga BBM yang sudah diterima DPR adalah harga premium dinaikan dari harga Rp 4.500,- per liter menjadi Rp 6.000,- per liter. Lalu harga solar dari Rp 4.300,- per liter menjadi Rp 5.500,- per liter dan minyak tanah dari Rp 2.000,- per liter menjadi Rp 4.000,- per liter.
Harga solar dan minyak tanah bersubsidi dipastikan tidak bisa turun mengikuti harga premium. Ini dikarenakan harga keekonomian solar dan minyak tanah masih diatas harga subsidi. Sesuai keputusan pemerintah, mulai hari ini harga premium (bensin) bersubsidi turun Rp 500,- sehingga menjadi Rp 5.500,- per liter. Tetapi harga solar dan minyak tanah bersubsidi tetap Rp 5.500,- per liter dan Rp 2.500,- per liter.
Biasanya harga perekonomian BBM bersubsidi dihitung berdasarkan rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada bulan sebelumnya. Harga rata-rata ICP sepanjang November mencapai USD 49,32 per barel. ”dengan harga itu, perekonomian solar dan minyak tanah masih lebih mahal,” kata Purnomo.
Untuk 2009, pemerintah akan memakai dua asumsi dalam menentukan harga BBM bersubsidi, yaitu harga keekonomian dan besaran subsidi. Ini memungkinkan harga BBM berfluktuasi mengikuti perkembangan harga minyak mentah. Terkait harga keekonomian, pemerintah akan melihat satu bulan sebelumnya sebagai acuan. Sedangkan asumsi pagu subsidi dengan menetapkan pad aangka tertentu. Artinya, harga BBM bersubsidi akan naik kalau sudah melewati pagu subsidi yang ditetapkan, dan sebaliknya turun kalau masih ada sisa.
Saat ini Purnomo juga menyusun aturan formula BBM bersubsidi yang rencananya akan dirilis dalam bentuk Keputusan Menteri ESDM. Dalam aturan itu, akan disebutkan harga maksimum premium Rp 6.000,- per liter dan solar Rp5.500,- per liter. Melalui pembatasan tersebut, berapa saja tingginya harga miyak mentah Indonesia, harga premium dan solar tidak akan lebih tinggi dari Rp6.000,- dan Rp5.500,- perliter.
Tetapi anggota Organda secara sepakat tidak menurunkan tarir pada 1 Desember nanti. Sebab, penurunan harga premium sebenarnya ditujukan untuk semua pihak, termasuk pengguna mobil pribadi. Sedangkan modal angkutan umum kebanyakan justru menggunakan solar dan sebagian gas. Dapat disimpulkan pemakaian solar lebih banyak dari pada pemakaian premium, maka penurunan Rp 500,- tidak berpengaruh bagi mereka.
Dephub sudah melakukan pembahasan dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) terkait penyesuaian tarif angkutan umum pada 1 Desember. Namun disimpulkan harga premium Rp500,- per liter hanya mempengaruhi 3,4 persen komponen tarif. Dampak berbeda mungkin terjadi apabila yang diturunkan harga solar. Karena itu Organda bersikeras tidak menurunkan tarif angkutan umum meski harga premium turun. Itu juga dipertimbangkan atas kondisi akhir-akhir ini. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menyentuh Rp 12.000 per dolar AS menyebabkan harga suku cadang meningkat 100%.
Salah satu pendapat masyarakat sewaktu kami tanya dalam antrian di pangkalan minyak tanah, ia menuturkan apa yang diputuskan pemerintah walaupun besarannya dianggap tidak besar, adalah upaya nyata pemerintah dalam mendengar seruan masyarakat, juga untu membantu meringankan beban ekonomi mereka, meskipun kelangkaan masih sering terjadi dan menyulitksn mereka. Dan dalam harapan mereka segala aspek yang terkait soal penurunan harga itu dapat menjadikan harga-harga lainnya turun pula seperti biaya produksi dan transportasi.


PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyebab kenaikan minyak tanah ini adalah melonjaknya harga minyak dunia yang sangat tinggi hingga kisaran 147 dolar AS per barel, padahal harga stabil dari minyak dunia adalah 60 dolar AS per barel. Dalam hal ini kelompok yang paling terkena dampaknya adalah masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, produsen skala menengan dan kecil (pedagang macam-macam masakan, gorengan dan lain-lain), dan transportasi.
Tetapi dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah mencanangkan program Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diperuntukan penduduk miskin kebawah, meskipun jumlah nominal yang diberikan tidak terlalu besar. Selain itu pemerintah juga memastikan akan menaikkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri secara terbatas, karena hal tersebut bertujuan untuk mengamankan APBN 2008 dan 2009.

B. Saran
Sebaiknya dalam menaikan harga apapun terutama harga bahan atau kebutuahan pokok, pemerintah memikirkan dampak-dampak yang akan terjadi terhadap masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan menengah kebawah setelah kenaikan harga tersebut. Selain itu pemerintah juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat secara terperinci apa penyebab kenaikan tersebut agar pemerintah tidak terlalu disalahkan oleh masyarakat. Dan dalam pendataan untuk program bantuan seperti BLT pemerintah diharapkan memperoleh data yang relevan agar tidak terjadi kesalahan siapa yang seharusnya menerima dan siapa yang tidak harus menerima.

DAFTAR PUSTAKA


Siswanto, Dampak Kenaikan BBM, www.beritabaru.com, diakses 28 Desember 2008, 20.34 WIB
Harry, Penurunan Tak Berarti Apa-apa, www.surabayapos.com, diakses 28 Desember 2008, 20.45 WIB

Rabu, 24 Juni 2009

Menyusun Skripsi dengan Cepat

Cara Cepat Menyusun Skripsi

1. Apa itu Skripsi

Saya yakin (hampir) semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya.

Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).

Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.

Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.

2. Miskonsepsi tentang Skripsi

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.

Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.

Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.

3. Hal-hal yang Perlu Dilakukan

a. Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.

b. Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

c. Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

d. Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.

e. Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.

f. Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

g. Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.

h. Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?

4. Tahap-tahap Persiapan

Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.

Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.

Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.

Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.

Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.

Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Kiat Memilih Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:

  • Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
  • Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:

  • Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
  • Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
  • Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.

6. Format Skripsi yang Benar

Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.

a. Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.

b. Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.

c. Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.

d. Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.

e. Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.

f. Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).

7. Beberapa Kesalahan Pemula

a. Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.

b. Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.

c. Bab I: Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)

d. Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.

e. Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.

f. Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

g. Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.

8. Menghadapi Ujian Skripsi

Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.

Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.

9. Pasca Ujian Skripsi

Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.

Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?

Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.

Jangan lupa mentraktir saya biar lebih barokah ..........

Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?

Sumber: http://nofieiman.com/2006/09/cara-cepat-menyusun-skripsi/